Monday, January 30, 2012

Mengakhiri kehidupan (dunia), husnul khatimah

Assalamualaikum wr wb Allah berfirman, Bismillahirrahmaanirrahiim, "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepadaNya, dan janganlah sekali-kali kamu mati kecuali dalam keadaan muslim (berserah diri kepada Allah)" QS Ali Imran 102 "Tiap-tiap diri akan merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tiada lain kesenangan yang memperdayakan. Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu, dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak dan menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan." QS Ali Imran 185-186 "Janganlah kamu mengira bahawa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki, mereka dalam keadaan gembira disebabkan oleh kurnia Allah yang diberikanNya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahawa tidak ada kekhuatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." QS Ali Imran 169-170 Maha benar segala firman Allah, yang tiada sekutu bagiNya. Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhlukNya), tidak mengantuk dan tidak tidur. KepunyaanNya segala apa yang ada di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursyi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah maha tinggi dan maha besar QS Al Baqarah 255 Segala puji hanya bagi Allah atas segala kurniaNya yang begitu banyak berupa petunjuk, nikmat dan rahmatNya kepada kita semua. Oleh kerananya, tidak ada yang sesuai kita panjatkan kepada Allah kecuali ungkapan rasa syukur kita atas semua itu. Kerana perkenanNya pula kita masih dipertemukan kembali melalui wadah ini. Jika pada wadah yang lalu lebih banyak menyoroti akhir kehidupan yang su'ul khatimah (akhir yang buruk) sebagai suatu peringatan bagi kita, maka pada wadah kali ini lebih ditekankan dengan akhir kehidupan yang baik (husnul khatimah), agar kita berusaha dapat seperti itu ketika kematian datang menjemput kita. Namun selaku umat Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam, sayugianya sebelum membahas lebih dalam, dianjurkan bermohon semoga shalawat dan salam tercurah kepada beliau, seluruh keluarganya dan segenap sahabatnya, serta semua pengikutnya yang tetap setia memperjuangkan kebenaran Islam sebagai satu-satunya dien yang diredhai Allah, dimanapun dan sampai bilapun juga. Muslimin dan muslimat dimana sahaja berada, Konon, ada seorang sholeh yang biasa membaca Al-Quran 10 juz setiap hari. Satu hari, ia membaca surat Yaasiin, namun saat bacaannya sampai pada ayat : Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata QS Yaasiin 24, ia meninggal dunia. Para sahabatnya yang ada di sekitarnya hairan dan mereka berkata : "Orang ini termasuk orang sholeh selama hayatnya, tetapi mengapa hidupnya diakhiri dengan ayat : Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata" Setelah orang itu dikubur, salah seorang saleh di antara para sahabatnya bermimpi bertemu dengan orang yang telah meninggal itu. Sahabat ini bertanya :'Wahai sahabat, sesungguhnya kehidupanmu diakhiri dengan ayat : Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata. Bagaimana keadaanmu sekarang di sisi Allah ?' Dia menjawab :'Setelah kalian menguburkanku dan meninggalkan aku seorang diri, datanglah dua malaikat dan bertanya kepadaku : 'Siapakah Tuhanmu ?' maka aku melanjutkan bacaanku : Sesungguhnya aku beriman kepada Tuhanmu, maka dengarkanlah (pengakuan keimananku) itu. Dikatakan (kepadaku) : 'Masuklah ke dalam syurga', maka akupun berkata : Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui, apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikanku termasuk orang-orang yang dimuliakan. QS Yaasiin 25-27 Dalam hadith riwayat Abu Daud dari Al Barra' bahawa ia berkata : "Kami bersama Rasulullah menghantar jenazah seorang sahabat anshar. Sesampainya di pemakaman, liang lahat belum selesai dibuat. Beliau lalu duduk, dan kamipun duduk di sekitar beliau dengan khusuk dan penuh khidmat seolah-olah di atas kepala kami ada burung. Setelah sejenak memandang ke atas langit lalu turun menatap ke bumi, berkali-kali beliau berdoa : Aku berlindung kepada Allah dari siksa kubur. Kemudian beliau bersabda : 'Begitu seorang hamba yang beriman meninggalkan dunia dan memasuki alam akhirat, ia langsung didatangi oleh malaikat yang langsung duduk di dekat kepalanya seraya berkata : Wahai roh/jiwa yang baik, jemputlah keampunan serta redha Allah. Maka keluarlah roh/jiwa itu dari jasad dengan sangat perlahan seperti air yang menitis dari mulut kendi, dan menebarkan aroma yang harum. Ia lalu dibawa naik oleh malaikat maut dan disambut dengan gembira oleh malaikat-malaikat penghuni langit yang dilaluinya. Setibanya di langit ke tujuh, Allah memerintahkan agar suratannya dicatat di Illiyyin. Tahukah kamu apakah Illiyyin itu ? (Iaitu) kitab yang tertulis, yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah) QS Al Muthaffifiin 19-21 Selanjutnya Allah menyuruh malaikat untuk mengembalikannya ke bumi, dengan alasan kerana ia diciptakan dari tanah, dikembalikan ke tanah lagi, dan dari tanah dikeluarkan sekali lagi. Setelah berada di bumi, rohnya dikembalikan ke jasadnya, muncul dua malaikat yang langsung membentaknya dengan keras. Setelah menyuruhnya duduk, kedua malaikat itu bertanya : 'Siapakah Tuhanmu ? Apa agamamu ? Dan siapakah nabimu ?'. Ia menjawab : 'Tuhanku Allah, agamaku Islam, dan nabiku adalah utusan Allah'. Malaikat bertanya : 'Apa yang diajarkan utusan Allah itu kepadamu ?' Ia menjawab : 'Beliau datang dengan membawa bukti-bukti kebenaran dari Tuhannya, maka kamipun percaya dan beriman'. Malaikat berkata : 'Kamu benar. Dan itulah makna firman Allah : Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. ' QS Ibrahim 27 Kemudian Allah menyeru dari langit :'HambaKu benar, sediakan untuknya hamparan serta pakaian dari syurga, dan perlihatkan tempatnya !' Tidak lama kemudian muncul amalnya yang menjelma dalam sosok seorang lelaki yang berwajah tampan, berpakaian sangat indah, dan wangian yang sangat harum seraya berkata : 'Bergembiralah kamu atas keredhaan Allah dan syurga abadi penuh nikmat yang disediakan untukmu'. Ia bertanya kepada lelaki itu : 'Siapakah engkau ini ? Wajahmu adalah wajah yang membawa kebajikan'. Lelaki itu menjawab : 'Inilah hari yang telah dijanjikan kepadamu. Aku adalah amalmu yang sholeh. Aku hasil ketaatanmu kepada Allah selama kamu hidup di dunia.' Mendengar jawapban itu ia lalu berdoa kepada Allah agar segera menurunkan kiamat, agar ia dapat berkumpul dengan keluarganya.''' Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah, Kisah dan hadith di atas tersebut memberikan informasi kepada kita tentang bagaimana kehidupan sesudah kematian terjadi bagi orang- orang yang mengakhiri kehidupan dunianya dengan akhir yang baik (husnul khatimah), sesuatu yang hanya dapat diyakini dengan keimanan, yang tentu akan disangkal oleh mereka yang hanya bergantung pada ratio dan pengetahuan akal manusia tanpa disertakandengan keimanan, sehingga mereka menganggap bahawa sesudah kematian segalanya selesai. Bagaimanakah kita dapat mengetahui bahawa orang yang menemui ajalnya itu dengan akhir yang baik atau akhir yang buruk ? Secara pasti jelas kita tidak tahu, namun Rasulullah memberikan penerangan kepada kita ciri-ciri orang yang menemui ajalnya itu dengan akhir yang baik atau yang buruk, seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Tirmidzi dari Buraidah bahwa Nabi saw bersabda : "Seorang mukmin itu meninggal dunia dengan kening basah". Dalam hadith lain yang diriwayatkan oleh Abu Abdullah, Tirmidzi dan Hakim dari Salman al-Farisi yang mengatakan bahawa ia pernah mendengar Rasulullah bersabda : "Perhatikan tiga hal pada orang yang akan meninggal dunia. Jika keningnya basah, sepasang matanya berpeluh, dan hidungnya mengembang, maka itu adalah rahmat Allah yang turun kepadanya. Jika ia terpejam seperti anak perawan yang dicekik, kulitnya berwarna padam, dan sepasang sudut mulutnya berbuih, maka itu adalah azab Allah yang turun kepadanya". Dalam riwayat Baihaqi dan Thabrani yang bersumber dari Abdullah ibnu Mas'ud : "Kematian seorang mukmin itu ditandai dengan kening yang basah. Dosa-dosa yang masih tersisa diseka dengannya saat meninggal dunia". Sabda Rasulullah saw : "Janganlah salah seorang di antara kalian meninggal dunia kecuali dalam keadaan sedang berbaik sangka kepada Allah" HR Bukhari dan Muslim dari Jabir Allah telah mengingatkan :"Sesungguhnya barangsiapa datang (kembali) kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka baginya neraka jahanam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. Dan barangsiapa datang (kembali) kepada Tuhannya dalam keadaan beriman dan sungguh-sungguh telah beramal sholeh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat yang tinggi, syurga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah balasan bagi orang-orang yang bersih (dari kekufuran dan kemaksiatan)" QS Thaa haa 74-76 Meskipun saat ini kita masih dalam ketakwaan kepada Allah, namun di saat kematian datang, tidak menutup kemungkinan jika saat kita meninggalkan dunia ini dalam kekafiran (semoga hal itu tidak terjadi), kerana syaitan hadir pada saat kita menjelang ajal, yang akan berusaha memalingkan kita ke dalam kesesatan, sebagaimana Nabi saw bersabda : "Sesungguhnya ketika seorang hamba akan meninggal dunia, ada dua syaitan yang duduk berhampirannya; yang satu di samping kanan dan yang satunya lagi di samping kiri. Syaitan di samping kanan yang menjelma seperti ayahnya berkata kepadanya :"Wahai anakku, aku sangat sayang dan cinta kepadamu, kerana itu matilah memeluk agama Nasrani yang merupakan agama terbaik yang ada." Dan syaitan di samping kiri yang menjelma seperti ibunya berkata kepadanya :'Wahai putreaku, akulah yang mengandungkan kamu, yang menyusui kamu, dan yang membesarkan kamu. Kerana itu matilah kamu memeluk agama Yahudi yang merupakan agama terbaik dari semua agama yang ada'" HR Abu Hasan al-Qasi dalam ulasan Risalat Ibni Abi Zaid Oleh kerananya, di saat kritikal seperti itu, bacalah doa yang diajarkan Allah kepada kita melalui firmanNya : "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan kurniakan kepada kami rahmat dari sisi Engkau" QS Ali Imran 8 Kemanapun kita pergi, dimana saja kita berada, siapapun kita, serta berapapun usia kita saat ini, kematian itu pasti datang menjemput kita sewaktu-waktu bila sudah sampai ajalnya, yang tidak kita ketahui hanya bila waktunya saja. Oleh kerana itu persiapkan diri kita untuk menghadapinya. Bukan kematiannya yang kita takutkan, tetapi godaan saat menjelang ajal dan kehidupan setelah kematian itulah yang kita khuatirkan, kerana muaranya kelak hanya dua tempat, iaitu syurga yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan, dan neraka yang penuh kesengsaraan dengan azab yang sangat pedih. Tentu semua manusia ingin mendapatkan syurga dan terhindar dari neraka, namun tidak semua manusia yang berhak mendapat syurga, kerana jalan hidup yang ditempuh selama di dunia menyimpang dari yang telah digariskan oleh pemilik syurga. Seperti yang telah dijelaskan dalam QS Ali Imran 185-186; "Tiap-tiap diri akan merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tiada lain kesenangan yang memperdayakan. Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu, dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak dan menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan." QS Ali Imran 185-186 Maka jika kita ingin mendapatkan syurgaNya, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kita mati kecuali dalam beragama Islam, dalam keadaan berserah diri kepada Allah, seperti diingatkan berkali-kali dengan firman Allah QS Ali Imran 102. Semoga kita mengakhiri kehidupan ini dengan baik, dan termasuk orang-orang yang gugur di jalan Allah, yang berbahagia mendapat kurniaNya, seperti pada firmanNya "Janganlah kamu mengira bahawa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki, mereka dalam keadaan gembira disebabkan oleh kurnia Allah yang diberikanNya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahawa tidak ada kekhuatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." QS Ali Imran 169-170 Sebagai penutup, mari kita berdoa kepada Allah seperti yang diajarkan olehNya : Ya Allah, sungguh kami telah mendengar seruan yang menyeru kepada iman : 'Berimanlah kamu kepada Tuhanmu', maka kami pun beriman. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan- kesalahan kami, serta matikanlah kami bersama orang-orang yang banyak berbuat kebajikan. Ya Allah, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui perantaraan rasul-rasulMu, dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat nanti. Sungguh Engkau sama sekali tidak akan pernah menyalahi janji. QS Ali Imran 193-194 Ku akhiri wadah ini, alhamdulillahi rabbil'alamiin. Wassalamualaikum wr.wb.

No comments:

Post a Comment