'BERSAMA KITA MENYAMBUNG MATA RANTAI PERJUANGAN RASULULLAH DEMI MEMBAWA ISLAM KE PERSADA DUNIA'
Pages
LAMAN BLOG RASMI ASPUTRA MAKTAB MAHMUD ALOR SETAR
Monday, January 30, 2012
Mengakhiri kehidupan (dunia), husnul khatimah
Assalamualaikum wr wb
Allah berfirman,
Bismillahirrahmaanirrahiim,
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan
sebenar-benar takwa kepadaNya, dan janganlah sekali-kali kamu mati
kecuali dalam keadaan muslim (berserah diri kepada Allah)"
QS Ali Imran 102
"Tiap-tiap diri akan merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari
neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tiada lain kesenangan yang
memperdayakan. Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu
dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari
orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu, dan dari orang-orang
yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak dan menyakitkan
hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang
demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan."
QS Ali Imran 185-186
"Janganlah kamu mengira bahawa orang-orang yang gugur di jalan
Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan
mendapat rezeki, mereka dalam keadaan gembira disebabkan oleh
kurnia Allah yang diberikanNya kepada mereka, dan mereka
bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang
yang belum menyusul mereka, bahawa tidak ada kekhuatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
QS Ali Imran 169-170
Maha benar segala firman Allah, yang tiada sekutu bagiNya. Allah,
tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhlukNya), tidak mengantuk dan tidak tidur.
KepunyaanNya segala apa yang ada di langit dan di bumi.
Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izinNya?
Allah mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursyi Allah meliputi langit dan
bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah
maha tinggi dan maha besar
QS Al Baqarah 255
Segala puji hanya bagi Allah atas segala kurniaNya yang begitu
banyak berupa petunjuk, nikmat dan rahmatNya kepada kita semua.
Oleh kerananya, tidak ada yang sesuai kita panjatkan kepada Allah
kecuali ungkapan rasa syukur kita atas semua itu. Kerana
perkenanNya pula kita masih dipertemukan kembali melalui wadah
ini.
Jika pada wadah yang lalu lebih banyak menyoroti akhir kehidupan
yang su'ul khatimah (akhir yang buruk) sebagai suatu peringatan bagi
kita, maka pada wadah kali ini lebih ditekankan dengan akhir
kehidupan yang baik (husnul khatimah), agar kita berusaha dapat
seperti itu ketika kematian datang menjemput kita. Namun selaku umat
Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam, sayugianya sebelum
membahas lebih dalam, dianjurkan bermohon semoga shalawat dan
salam tercurah kepada beliau, seluruh keluarganya dan segenap
sahabatnya, serta semua pengikutnya yang tetap setia
memperjuangkan kebenaran Islam sebagai satu-satunya dien yang
diredhai Allah, dimanapun dan sampai bilapun juga.
Muslimin dan muslimat dimana sahaja berada,
Konon, ada seorang sholeh yang biasa membaca Al-Quran 10 juz
setiap hari. Satu hari, ia membaca surat Yaasiin, namun saat
bacaannya sampai pada ayat :
Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang
nyata QS Yaasiin 24, ia meninggal dunia. Para sahabatnya yang ada
di sekitarnya hairan dan mereka berkata : "Orang ini termasuk orang
sholeh selama hayatnya, tetapi mengapa hidupnya diakhiri dengan
ayat : Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan
yang nyata"
Setelah orang itu dikubur, salah seorang saleh di antara para
sahabatnya bermimpi bertemu dengan orang yang telah meninggal itu.
Sahabat ini bertanya :'Wahai sahabat, sesungguhnya kehidupanmu
diakhiri dengan ayat : Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada
dalam kesesatan yang nyata. Bagaimana keadaanmu sekarang di sisi
Allah ?'
Dia menjawab :'Setelah kalian menguburkanku dan meninggalkan aku
seorang diri, datanglah dua malaikat dan bertanya kepadaku :
'Siapakah Tuhanmu ?' maka aku melanjutkan bacaanku :
Sesungguhnya aku beriman kepada Tuhanmu, maka dengarkanlah
(pengakuan keimananku) itu. Dikatakan (kepadaku) : 'Masuklah ke
dalam syurga', maka akupun berkata : Alangkah baiknya sekiranya
kaumku mengetahui, apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun
kepadaku dan menjadikanku termasuk orang-orang yang dimuliakan.
QS Yaasiin 25-27
Dalam hadith riwayat Abu Daud dari Al Barra' bahawa ia berkata :
"Kami bersama Rasulullah menghantar jenazah seorang sahabat
anshar. Sesampainya di pemakaman, liang lahat belum selesai dibuat.
Beliau lalu duduk, dan kamipun duduk di sekitar beliau dengan
khusuk dan penuh khidmat seolah-olah di atas kepala kami ada
burung. Setelah sejenak memandang ke atas langit lalu turun menatap
ke bumi, berkali-kali beliau berdoa : Aku berlindung kepada Allah
dari siksa kubur.
Kemudian beliau bersabda : 'Begitu seorang hamba yang beriman
meninggalkan dunia dan memasuki alam akhirat, ia langsung didatangi
oleh malaikat yang langsung duduk di dekat kepalanya seraya
berkata : Wahai roh/jiwa yang baik, jemputlah keampunan serta
redha Allah. Maka keluarlah roh/jiwa itu dari jasad dengan sangat
perlahan seperti air yang menitis dari mulut kendi, dan menebarkan
aroma yang harum. Ia lalu dibawa naik oleh malaikat maut dan
disambut dengan gembira oleh malaikat-malaikat penghuni langit yang
dilaluinya. Setibanya di langit ke tujuh, Allah memerintahkan agar
suratannya dicatat di Illiyyin. Tahukah kamu apakah Illiyyin itu ?
(Iaitu) kitab yang tertulis, yang disaksikan oleh malaikat-malaikat
yang didekatkan (kepada Allah)
QS Al Muthaffifiin 19-21
Selanjutnya Allah menyuruh malaikat untuk mengembalikannya ke
bumi, dengan alasan kerana ia diciptakan dari tanah, dikembalikan ke
tanah lagi, dan dari tanah dikeluarkan sekali lagi. Setelah berada di
bumi, rohnya dikembalikan ke jasadnya, muncul dua malaikat yang
langsung membentaknya dengan keras.
Setelah menyuruhnya duduk, kedua malaikat itu bertanya : 'Siapakah Tuhanmu ? Apa agamamu ? Dan siapakah nabimu ?'.
Ia menjawab : 'Tuhanku Allah, agamaku Islam, dan nabiku adalah
utusan Allah'.
Malaikat bertanya : 'Apa yang diajarkan utusan Allah itu
kepadamu ?'
Ia menjawab : 'Beliau datang dengan membawa bukti-bukti
kebenaran dari Tuhannya, maka kamipun percaya dan beriman'.
Malaikat berkata : 'Kamu benar. Dan itulah makna firman Allah : Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan
yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. '
QS Ibrahim 27
Kemudian Allah menyeru dari langit :'HambaKu benar, sediakan
untuknya hamparan serta pakaian dari syurga, dan perlihatkan
tempatnya !' Tidak lama kemudian muncul amalnya yang menjelma
dalam sosok seorang lelaki yang berwajah tampan, berpakaian sangat
indah, dan wangian yang sangat harum seraya berkata :
'Bergembiralah kamu atas keredhaan Allah dan syurga abadi penuh
nikmat yang disediakan untukmu'.
Ia bertanya kepada lelaki itu : 'Siapakah engkau ini ? Wajahmu
adalah wajah yang membawa kebajikan'.
Lelaki itu menjawab : 'Inilah hari yang telah dijanjikan kepadamu.
Aku adalah amalmu yang sholeh. Aku hasil ketaatanmu kepada Allah
selama kamu hidup di dunia.' Mendengar jawapban itu ia lalu berdoa
kepada Allah agar segera menurunkan kiamat, agar ia dapat
berkumpul dengan keluarganya.'''
Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah,
Kisah dan hadith di atas tersebut memberikan informasi kepada kita
tentang bagaimana kehidupan sesudah kematian terjadi bagi orang-
orang yang mengakhiri kehidupan dunianya dengan akhir yang baik
(husnul khatimah), sesuatu yang hanya dapat diyakini dengan
keimanan, yang tentu akan disangkal oleh mereka yang hanya
bergantung pada ratio dan pengetahuan akal manusia tanpa
disertakandengan keimanan, sehingga mereka menganggap bahawa
sesudah kematian segalanya selesai.
Bagaimanakah kita dapat mengetahui bahawa orang yang menemui
ajalnya itu dengan akhir yang baik atau akhir yang buruk ? Secara
pasti jelas kita tidak tahu, namun Rasulullah memberikan penerangan
kepada kita ciri-ciri orang yang menemui ajalnya itu dengan akhir
yang baik atau yang buruk, seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu
Majah dan Tirmidzi dari Buraidah bahwa Nabi saw bersabda : "Seorang mukmin itu meninggal dunia dengan kening basah".
Dalam hadith lain yang diriwayatkan oleh Abu Abdullah, Tirmidzi dan
Hakim dari Salman al-Farisi yang mengatakan bahawa ia pernah
mendengar Rasulullah bersabda :
"Perhatikan tiga hal pada orang yang akan meninggal dunia. Jika
keningnya basah, sepasang matanya berpeluh, dan hidungnya
mengembang, maka itu adalah rahmat Allah yang turun kepadanya.
Jika ia terpejam seperti anak perawan yang dicekik, kulitnya
berwarna padam, dan sepasang sudut mulutnya berbuih, maka
itu adalah azab Allah yang turun kepadanya".
Dalam riwayat Baihaqi dan Thabrani yang bersumber dari Abdullah
ibnu Mas'ud : "Kematian seorang mukmin itu ditandai dengan kening
yang basah. Dosa-dosa yang masih tersisa diseka dengannya saat
meninggal dunia".
Sabda Rasulullah saw : "Janganlah salah seorang di antara kalian
meninggal dunia kecuali dalam keadaan sedang berbaik sangka
kepada Allah"
HR Bukhari dan Muslim dari Jabir
Allah telah mengingatkan :"Sesungguhnya barangsiapa datang
(kembali) kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka baginya
neraka jahanam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
Dan barangsiapa datang (kembali) kepada Tuhannya dalam keadaan
beriman dan sungguh-sungguh telah beramal sholeh, maka mereka
itulah orang-orang yang memperoleh tempat yang tinggi, syurga yang
mengalir sungai-sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya.
Itulah balasan bagi orang-orang yang bersih (dari kekufuran dan
kemaksiatan)"
QS Thaa haa 74-76
Meskipun saat ini kita masih dalam ketakwaan kepada Allah, namun di
saat kematian datang, tidak menutup kemungkinan jika saat kita
meninggalkan dunia ini dalam kekafiran (semoga hal itu tidak
terjadi), kerana syaitan hadir pada saat kita menjelang ajal, yang
akan berusaha memalingkan kita ke dalam kesesatan, sebagaimana
Nabi saw bersabda :
"Sesungguhnya ketika seorang hamba akan meninggal dunia, ada dua
syaitan yang duduk berhampirannya; yang satu di samping kanan dan
yang satunya lagi di samping kiri. Syaitan di samping kanan yang
menjelma seperti ayahnya berkata kepadanya :"Wahai anakku, aku
sangat sayang dan cinta kepadamu, kerana itu matilah memeluk agama
Nasrani yang merupakan agama terbaik yang ada."
Dan syaitan di samping kiri yang menjelma seperti ibunya berkata
kepadanya :'Wahai putreaku, akulah yang mengandungkan kamu, yang
menyusui kamu, dan yang membesarkan kamu. Kerana itu matilah kamu
memeluk agama Yahudi yang merupakan agama terbaik dari semua
agama yang ada'"
HR Abu Hasan al-Qasi dalam ulasan Risalat Ibni Abi Zaid
Oleh kerananya, di saat kritikal seperti itu, bacalah doa yang
diajarkan Allah kepada kita melalui firmanNya : "Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan
setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan kurniakan kepada
kami rahmat dari sisi Engkau"
QS Ali Imran 8
Kemanapun kita pergi, dimana saja kita berada, siapapun kita, serta
berapapun usia kita saat ini, kematian itu pasti datang menjemput kita
sewaktu-waktu bila sudah sampai ajalnya, yang tidak kita ketahui
hanya bila waktunya saja. Oleh kerana itu persiapkan diri kita untuk
menghadapinya.
Bukan kematiannya yang kita takutkan, tetapi godaan saat menjelang
ajal dan kehidupan setelah kematian itulah yang kita khuatirkan,
kerana muaranya kelak hanya dua tempat, iaitu syurga yang penuh
kenikmatan dan kebahagiaan, dan neraka yang penuh kesengsaraan
dengan azab yang sangat pedih.
Tentu semua manusia ingin mendapatkan syurga dan terhindar dari
neraka, namun tidak semua manusia yang berhak mendapat syurga,
kerana jalan hidup yang ditempuh selama di dunia menyimpang dari
yang telah digariskan oleh pemilik syurga.
Seperti yang telah dijelaskan dalam QS Ali Imran 185-186;
"Tiap-tiap diri akan merasakan kematian. Dan sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari
neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tiada lain kesenangan yang
memperdayakan. Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu
dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari
orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu, dan dari orang-orang
yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak dan menyakitkan
hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang
demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan."
QS Ali Imran 185-186
Maka jika kita ingin mendapatkan syurgaNya, bertakwalah kepada
Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kita mati kecuali
dalam beragama Islam, dalam keadaan berserah diri kepada Allah,
seperti diingatkan berkali-kali dengan firman Allah
QS Ali Imran 102.
Semoga kita mengakhiri kehidupan ini dengan baik, dan termasuk
orang-orang yang gugur di jalan Allah, yang berbahagia mendapat
kurniaNya, seperti pada firmanNya
"Janganlah kamu mengira bahawa orang-orang yang gugur di jalan
Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan
mendapat rezeki, mereka dalam keadaan gembira disebabkan oleh
kurnia Allah yang diberikanNya kepada mereka, dan mereka
bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang
yang belum menyusul mereka, bahawa tidak ada kekhuatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
QS Ali Imran 169-170
Sebagai penutup, mari kita berdoa kepada Allah seperti yang
diajarkan olehNya :
Ya Allah, sungguh kami telah mendengar seruan yang menyeru kepada
iman : 'Berimanlah kamu kepada Tuhanmu', maka kami pun beriman.
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-
kesalahan kami, serta matikanlah kami bersama orang-orang yang
banyak berbuat kebajikan.
Ya Allah, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami
melalui perantaraan rasul-rasulMu, dan janganlah Engkau hinakan
kami pada hari kiamat nanti. Sungguh Engkau sama sekali tidak akan
pernah menyalahi janji.
QS Ali Imran 193-194
Ku akhiri wadah ini, alhamdulillahi rabbil'alamiin.
Wassalamualaikum wr.wb.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment